Aldehid dan keton, keduanya mempunyai gugus yang sama yaitu gugus karbonil,
C=O. Oleh karena itu sifat reaksi umumnya sama, terhadap sifat karbonil.
Biasanya, aldehid bereaksi lebih cepat dari pada keton terhadap suatu pereaksi
yang sama. Hal ini disebabkan oleh karena atom karbon karbonil dari aldehid
kurang terlindung dibandingkan keton.
Reaksi pada
senyawa aldehida dan keton yang paling banyak terjadi adalah reaksi adisi
nukleofilik. Serangan nukleofili pada atom karbon dari ikatan rangkap
karbon-oksigen terjadi karena karbon mempunyai muatan positif parsial. Elektron
pi pada C=O bergerak ke atom oksigen, yang karena elektronegativitasnya, dapat
dengan mudah menampung muatan negatif yang diperolehnya.
Karbon karbonil,
yang terbentuk trigonal dan terhibridisasi sp2 pada aldehida atau keton
awalnya, menjadi tetrahedral dan terhibridisasi sp3 pada produk reaksinya.
Adisi
nukleofilik pada aldehida dan keton dapat menghasilkan dua kemungkinan hasil
reaksi, yaitu:
1.
Intermediet
tetrahedral yang dapat diprotonasi dengan asam atau air menghasilkan alkohol
2.
Atom
oksigen karbonil dapat dieliminasi sebagai OH atau H2O menghasilkan ikatan
rangkap C=Nu.
Mekanismenya :
A.
Adisi
H2O (Hidrasi)
Aldehid
dan keton akan mengalami reaksi hidrasi menghasilkan 1,1 diol atau geminal
(gem-diol). Reaksi ini bersifat reversibel, dan gem-diol dapat mengeluarkan
molekul air menjadi keton atau aldehid. Kesetimbangan akan lebih disukai dalam
bentuk ketonnya, gem diol lebih disukai untuk aldehid yang sederhana.
Contohnya, larutan formaldehida mengandung 99,9% gem-diol dan 0,1% aldehida,
sedangkan aseton terdiri dari 0,1% gem-diol dan 99% keton.
Mekanisme
adisi nukleofilik
Ion hidroksida menyerang gugus karbonil aldehida/keton
menghasilkan intermediet ion alkoksida dan selanjutnya terbentuk ion alkoksida.
Dan nantinya ion alkoksida basa menarik proton (H+) dari air, menghasilkan
gem-diol dan membebaskan OH-.
b.
Hidrasi
dengan katalis asam
Katalis asam memprotonasi
atom oksigen karbonil, membuat keton/aldehida menjadi nukleofil yang lebih
baik. Kemudian adisi nukleofilik netral (air) menghasilkan gem-diol
terprotonasi. Yang selanjutnya pelepasan proton menghasilkan gem-diol dan
katalis asam.
B.
Adisi
HCN
Senyawa
aldehida dan keton dapat beraeksi dengan HCN menghasilkan senyawa sianohidrin.
Contohnya benzaldehida bereaksi dengan HCN menghasilkan mandelonitril (88%)
C.
Adisi
Alkohol (Pembentukan Hemiasetal dan Asetal
Alkohol
adalah nukleofili oksigen. Alkohol mengadisi ikatan C=O, yang membuat gugus OR
akan melekat pada karbon, dan proton pada oksigen :
Karena
alkohol merupakan nukleofili lemah, diperlukan katalis asam. Produknya ialah
hemiasetal, yang mengandung gugus fungsi alkohol dan eter pada atom karbon yang
sama. Adisi bersifat reversibel.
Mekanisme
pembentukan hemiasetal melibatkan tiga langkah. Mula-mula, oksigen karbonil
diprotonasi oleh katalis asam. Oksigen alkohol kemudian menyerang karbon
karbonil, dan proton melepaskan dari oksigen positif yang dihasilkan.
Dengan
kehadiran alkohol berlebih, hemiasetal bereaski lebih lanjut membentuk asetal.
D.
Adisi
Nukleofilik Pereaksi Grignard
Jika
pereaksi Grignard RMgX direaksikan dengan senyawa aldehida dan keton, maka akan
menghasilkan suatu alkohol. Ini merupakan reaksi adisi nukleofilik pada
karbanion. Ikatan antara karbon dan logam magnesium sangat kuat dan
terpolarisasi menjadi R:-+MgX. Gugus alkil kemudian menyerang karbon karbonil
yang telah menjadi elektrofil yang lebih baik. Berikut mekanismenya:
Reaksi
dari reagen Grignard dengan senyawa karbonil merupakan cara yang berguna untuk
menghasilkan alkohol. Jenis senyawa karbonil merupakan cara yang berguna untuk
menghasilkan alkohol. Jenis senyawa karbonil yang dipilih menentukan golongan
alkohol yang dihasilkan. Formaldehida menghasilkan alkohol primer
Aldehida
lain menghasilkan alkohol sekunder
Keton
menghasilkan alkohol tersier
E.
Adisi
Nukleofili Nitrogen
Amina,
amonia dan senyawa lainnya yang berhubungan dengan Nitrogen memiliki pasangan
elektron bebas pada atom nitrogen dan bertindak sebagai nukleofili nitrogen
terhadap atom karbon karbonil. Contohnya amina premier bereaksi sebagai berikut
:
Hasil
produk adisi tetrahedral yang terbentuk mula-mula mirip dengan hemiasetal,
namun dengan gugus NH menggantikan salah satu oksigen. Produk adisi ini
biasanya tidak stabil. Produk adisi tersebut kemudian melepaskan air membentuk
produk dengan ikatan rangkap karbon-nitrogen. Produk ini disebut juga imina. Imina
serupa dengan senyawa karbonil, kecuali bahwa O digantikan oleh NR. Imina
sendiri merupakan zat antara yang penting dalam bebrapa reaksi biokimia,
terutama dalam pengikatan senyawa karbonil dengan gugus amino bebas yang
terdapat dalam kebanyakan enzim.
Contoh
reaksi hidrazina dengan sikloheksanon
Perhatikan
bahwa reaksi resebut dua hidrogen melekat pada nitrogen dan oksigen dari gugus
kerbonil tereliminasi sebagai air.
Referensi
Hart, Harold. dkk. 2003. Kimia
Organik. Jakarta: Erlangga.
Riswiyanto. 2015. Kimia Organik Edisi
Kedua. Jakarta: Erlangga.
Permasalahan
1.
Mengapa
saat aldehid dan keton mengalami reaksi adisi H2O (Hidrasi) yang mana menghasilkan
1,1 diol atau geminal (gem-diol) saat kesetimbangan akan lebih disukai dalam
bentuk ketonnya sedangkan gem diol lebih disukai untuk aldehid yang sederhana
seperti pada gambar ketiga dan keempat diatas?
2.
Pada
reaksi adisi alkohol yaitu pada pembentukan hemiasetal dan asetal, mengapa dengan
kehadiran alkohol berlebih hemiasetal lanjut membentuk asetal berikan contoh?
3.
Mengapa
pada adisi reagen Grignard jenis senyawa karbonil yang dipilih menentukan
golongan alkohol yang dihasilkan?