1. Reaksi
Oksidasi Pada Alkana
Reaksi oksidasi dari alkana yaitu pada reaksi
pembakaran dimana reaksi ini terjadi pengikatan oksigen oleh senyawa
hidrokarbon. Pada alkana sendiri terdapat dua reaksi oksidasi yaitu reaksi
oksidasi sempurna dan reaksi oksidasi tak sempurna
·
Reaksi oksidasi sempurna
Reaksi ini terjadi bila oksigen mencukupi
Contoh : CH4 + 2O2 -à
CO2 +
2H2O
·
Reaksi oksidasi tak sempurna
Reaksi ini terjadi bila oksigen tidak mencukupi (O2 kurang)
Contoh : CH4 + 2O2 -à CO
+H2O
2. Reaksi
Oksidasi Pada Alkena
Alkena pada
umumnya lebih mudah dioksidasi dibandingkan alkana oleh zat pengoksidasi kimia.
Dimana reagen akan menyerang elektron pi pada ikatan rangkap. Reaksi pada
alkena menggunkan pereaksi Baeyer (akali KmnO4) maka akan dihasiilkan glikol
dengan menghilangkan warna dari pereaksi baeyer. Ini merupakan uji pada senyawa
yang mempunyai ikatan rangkap. Reaksi oksidasi menggunkan pereaksi yang lebih
kuat (KmnO4-asam, asam dikromat) akan menghasilkan asam dan senyawa keton
tergantung pada alkenanya.
·
Oksidasi dengan permanganat
Alkena bereaksi dengan kalium permanganat dalam basa membentuk glikol
(senyawa dengan dua gugus hidroksil bersebelahan)
Ketika reaksi berlangsung, warna ungu dari ion permanganat digantikan
oleh endapan coklat dari mangan oksida.
·
Ozonolisis alkena
Alkena bereaksi cepat dan secara kuantitatif dengan ozon (O3). Ozon dihasilkan
dengan melewatkan oksigen pada arus listrik bervoltase tinggi. Aliran gas yang
dihasilkan kemudian dihembuskan pada suhu rendah ke dalam larutan alkena dalam
pelarut lembam, seperti diklorometana. Produk utama yaitu molozonidsa,
terbentuk melalui sikloadisi oksigen pada setiap ujung molekul ozon pada ikatan
rangkap karbon-karbon. Produk ini kemudian dengan cepat menata ulang menjadi
ozonida.
Hasil bersih dari reaksi ini adalah pemecahan ikatan rangkap alkena dan
pembentukan dua ikatan rangkap karbon-oksigen (gugus karbonil).
Contohnya ozonolisis 1-butena menghasilkan dua aldehida yang berbeda ,
sedangkan 2-butena hanya menghasilkan satu aldehida.
3. Reaski
Oksidasi Pada Alkohol
Reaksi oksidasi alkohol menghasilkan senyawa karbonil.
Oksidasi alkohol mengakibatkan hilangnya satu atau
lebih atom Hidrogen (hidrogen α) yang terikat pada atom karbon yang mempunyai
gugus –OH. Alkohol primer memepunyai dua hidrogen α yang salah satu atau
keduanya dapat dilepaskan, sehingga alkohol berubah menjadi aldehida atau asam.
Oksidasi alkohol primer menghasilkan aldehida atau
asam karboksilat sangat bergantung pada pemilihan pereaksi dan kondisi
reaksinya. Metode yang baik untuk membuat alkohol dalam skala laboratorium
adalah menggunakan piridium klorokromat (PCC, C5H6NcrO3Cl) dalam pelarut
diklorometana
Oksidator yang juga banyak dipakai adalah pereaksi
Jones (CrO3 dalam asam sulfat) yang akan mengoksidasi alkohol primer menjadi
asam karboksilat.
Alkohol sekunder akan dioksidasi dengan mudah menjadi
keton. Oksidasi dalam skala besar dan murah sering menggunkan natrium dikromat
dalam larutan asam asetat.
4. Reaksi
Oksidasi Aldehid Dan Keton
Aldehid jauh lebih mudah dioksidasi dari pada keton,
oksidasi aldehid menghasilkan asam dengan jumlah atom karbon yang sama .
Karena reaksi ini terjadi dengan mudah , banyak zat
pengoksidasi contohnya saja KmnO4, CrO3, Ag2O. Contohnya sebagai berikut :
Pada uji cermin perak Tollens,ion kompleks
perak-amonia direduksi oleh aldehid (tetapi tidak pada keton) menjadi perak
logam. Berikut reaksinya
Aldehida begitu mudah dioksidasi sehingga sampel yang
disimpan biasanya mengandung sedikit asamnya. Ini disebabkan karena kontaminasi
oleh oksidasi udara.
2RCHO
+ O2 -à
2 RCO2H
Keton juga dapat dioksidasi, tetapi memerlukan kondisi
oksidasi khusus. Misalnya siklohekasanon dapat dioksidasi secara komersial
menjadi asam adipat, dimana adipat ini merupakan suatu bahan kimia industri
yang penting untuk membuat nilon.
Referensi
Hart,
Harold. dkk. 2003. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.
Riswiyanto.
2015. Kimia Organik Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Permasalahan
1.
Dikatakan
diatas reaksi oksidasi pada alkohol tepatnya pada gambar yang ada pada blog
saya dimana pada gambar tersebut dikatakan bahwa alkohol tersier tidak bereaksi,
mengapa hal itu bisa terjadi?
2.
Dikatakan
pada reaksi oksidasi pada alkana akan menghasilkan reaksi oksidasi sempurna dan
tidak sempurna, dimana pada reaksi oksidasi sempurna akan menghasilkan CO2
sedangkan oksidasi tidak sempurna menghasilkan CO, dikatakan diatas bahwa
oksidasi sempurna terjadi bila oksigen mecukupi sedangkan oksidasi tidak
sempurna terjadi bila oksigen tidak mencukupi, mengapa hal bisa terjadi
memangnya apa pengaruh oksigen tersebut terhadap jalannya reaksi oksidasi?
3.
Pada reaksi oksidasi alkena, dimana ia menggunakan
pereaksi yang lebih kuat contohnya KMnO4, dimana KMnO4 ini adalah oksidator
kuat dan nantinya akan membentuk glikol,
mengapa pada reaksi ini ia menggunakan pereaksi yang kuat (oksidator kuat) apakah
pengaruhnya terhadap jalannya reaksi oksidasi?
saya Risa Novalina (070) akan menjawab permasalahan no 1
BalasHapusmenurut saya alkohol tersier tidak bereaksi karena alkohol tersier tidak memiliki ikatan dengan atom hidrogen (H), maka alkohol tersier tidak dapat dioksidasi, sebab tidak ada atom hidrogen yang bisa dilepaskan.Oksidasi pada senyawa organik umumnya melibat pelepasan atom hidrogen (H) yang bereaksi dengan oksigen (O) membentuk air (H2O).
semoga membantu.
Hai nurhalimah, perkenalkan nama saya Andrika Dwi Sakti (A1C118025) akan menjawab permasalahan no 2. Reaksi oksidasi yaitu reaksi dgn O2 atau reaksi pengikatan dgn oksigen. Dengan demikian jumlah O2 akan terjadi penurunan atau pengurangan karena bereaksi dgn senyawa lain. Jadi reaksi oksidasi mempengaruhi penurunan jumlah kandungan O2 dalam air.
BalasHapus3. ERMA JOHAR A1C118031
BalasHapusmenurut saya , digunakan KMnO4 itu agar yang sebagai reagent bisa langsung menyerang elektron pi yang berada pada senyawa alkena. Pengaruhnya terhadap oksidasi adalah berjalan cepat karena KMnO4 itu kuat